Sabtu, 10 Januari 2009

Kisah Walang Sange'

Sudah dua hari terakhir ini saya kedatangan tamu dari dunia ga jelas. Sebut saja namanya walang sange', dia ngakunya abis jalan-jalan keliling dunia terus nyasar ke kamar ku. Tiba-tiba tanpa disuruh dia pun mulai ngoceh-ngoceh ga karuan. congor. Tapi ceritanya ternyata bagus juga. Setelah tanpa melalui proses editing sedikit pun cerita si walang jadinya kayak begini;



"Woi pren kenalin nih nama gw walang sange, udah setengah tahun aku keliling dunia, eh tidak taunya nyasar ke kamar setan ini" (bangke ni walang ngatain kamar ku kamar setan).
Dia melanjutkan, "Tau ga lo, gw ketemu anjing eh kucing eh anjing eh kucing, ah tau lah pokoknya gw ketemu anjing yang namanya kucing pas gw mampir ke Praha, si doi (anjing bernama kucing) lagi nangis merana di ujung jalan depan bangunan tua yang katanya paling bersejarah di Praha. Langsung gw samperin trus gw tanya 'ngapain lu njing nangis di sini kayak ga ada tempat lain aja?' eh si doi ga nyaut, gw teriakin lagi 'woi anjing!!!budek lo ya!!!' nah dia masih diem aja. Karena kesel gw towel aja tu pantat anjing 'woi anjing lo budek ya?'. Si doi lalu cepet-cepet ngusap tu air mata 'lo ngomong ma gw?' ya iyalah congor masak ngomong ma kucing. ' Nah lo kok tau nama gw kucing'. @!#$#@%^&%.
Akhirnya jelas juga tuh masalahnya. ternyata selama ini tu anjing ga tau kalo dia itu anjing,tau nya dirinya itu ya kucing. Suaranya pun dah mirip kucing (miauw miauw, tapi kadang ada jeda cegukan pada intonasinya dan pada ambilan nada do=re). Selidik punya selidik ternyata si doi emang anjing sial. Waktu kecil dia dipungut oleh pecinta kucing, diajarinlah si doi ini tata krama kucing. Lama-lama terciptalah sosok kucing dalam diri si anjing. Sampe pada akhirnya tiba masa kawin bagi si doi (eh si doi ini cowok lho).
Si doi pun mulai merayu-rayu kucing betina, sekali di tolak, dua kali ditolak, sampe akhirnya seluruh kucing di praha abis. Dia pun mulai meratapi nasib menahan gelora iblis sange' di dalam dirinya. Suatu ketika dia berjalan di jalan tempat ia menangis sekarang, ceritanya 4 tahun yang lalu ada seekor anjing betina yang sedang menyeberang jalan. Kontan saja si doi naksir berat ma tu anjing. Mungkin karena gelora iblisnya yang begitu mengganas, akhirnya sisi anjingnya ngalahin sisi kucing nya.
Mereka akhirnya kenalan, sampe si doi ngomong kalau dia ga bisa berperilaku layaknya anjing, karena jiwanya adalah kucing dan namaku adalah kucing kata si doi. Si anjing betina menjawab 'bang inget ga apa kata Om Shakespeare 'what's in a name? that which we call a rose by any other word would smell as sweet'.
Si doi melongo ga tau mesti ngomong apa lagi karena ia ga tau artinya, namun seperti kata Om Brouwer yang intinya laki-laki agar tetep keliatan mantab di depan cewek harus berperilaku layaknya tau segalanya ketika berada di depan perempuan. Aih Om Brouwer itu sungguh lucu. Nah setelah perkenalan itu mereka akhirnya sering berkencan di tempat pertama mereka bertemu, di ujung jalan depan gedung paling bersejarah di Praha. Pada pertemuan 2 tahun yang lalu ketika langit Praha digelayuti mega mendung, tiba-tiba langit Praha tak mampu menahan beban air mata.
Mereka berjanji untuk menikah. Ketika hari suci yang mereka nantikan datang, tampak si doi terlihat segar dengan setelan tuxedo menunggu sang pujaan anjing. Dari jauh tampak si anjing betina berlari dengan anggunnya dalam balutan gaun pengantin layaknya dalam runaway bride. Namun sejurus kemudian tampak kereta kuda melintas tepat ketika si anjing betina ingin memeluk si doi. Ya tau sendirilah si anjing betina mati dan merataplah si doi tiap tahun di ujung jalan itu mengenang satu-satunya anjing di Praha yang dengan tulus mencintainya. Yah gitulah bos oleh-olehku dari Praha" tutup si Walang Sange'.

Tidak ada komentar: